Desain ini ditujukan untuk meningkatkan kondisi fisik dan sosial di Jalan Bukit Jarian, Bandung, Indonesia yang memburuk. Diawali dengan dua langkah yang saling bergantung. Pertama, skema memperkenalkan pusat sanitasi sebagai ruang publik di tengah kawasan kumuh. Kedua, tujuan proyek ini adalah untuk memulihkan sungai tercemar, yang telah digunakan dalam jangka panjang sebagai tempat pembuangan sampah. 

Dirancang dalam pola kotak yang terdiri atas jembatan, bangunan dan pelataran di atas urukan tanah yang berbatasan dengan sungai, pusat sanitasi yang diusulkan dapat diakses dari sejumlah sisi, pintu penghubung ke kawasan sekaligus memberikan berbagai fasilitas publik, seperti kamar mandi umum, fasilitas daur ulang dan pusat pembelajaran.

Juri sangat menghargai upaya yang dilakukan oleh sekelompok perancang muda untuk meningkatkan mutu hunian liar di Indonesia. Yang terutama dinilai adalah visi proyek untuk menciptakan sanitasi sebagai proyek arsitektur, perkotaan dan sosial yang saling terhubung. Rancangan infrastruktur dinilai dalam hal dampak fisik dan kemasyarakatannya, yang meningkatkan lingkungan sekaligus memperbaiki hubungan masyarakat.